Kabar Pagi Sekali
Dia bangun membawa senyum berwajah harapan
bersenandung kecil doa-doa yang diajarkan pewaris nabi
Tubuhnya bergetar-getar keresahan akan kekalahan sekaligus
rasa
malu terdahului mentari yang sudah tersenyum kuning
kejinggaan, dengan zikir nyata kehidupan menyelinap
dari
celah jendela
Meski langit masih berkelambu hitam,
bulan memucat,
bintang-bintang kembali ke peraduan. Dia asyik menikmati
orkestra
awal keseharian: sujud-sujud dedaunan, dzikir
bebatuan,
lembut segar belai angin, kokok ayam menyongsong
remah makanan di atas
tetanahan. Berpadu lagu syahdu wirid-wirid,
nyanyian
tahrim jelang subuh di masjid-masjid. “Oh pagi,
sungguh
indah selalu dikau,” kabarnya pada pintu
hari.
2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar