Entri yang Diunggulkan

Di Sebuah Ranah

Saya menamainya   ranah   atau wilayah dalam arti seluas-luasnya di mana kebenaran dipersoalkan. Kebenaran dari yang mempersoalkan adalah k...

Selasa, 26 Juni 2012

"Memetik Buah" dari Sebuah Tulisan

     Menulis pada awalnya dimulai dengan ide atau gagasan. Dari sanalah kemudian tulisan dirancang dan diwujudkan. Pada dasarnya tulisan terdiri atas genre fiksi (puisi, cerpen, novel) dan nonfiksi. Tulisan-tulisan lain semacam naskah drama, skenario film, dongeng termasuk pula fiksi. Gagasan buat menulis bisa diperoleh dari mana saja. Ide yang biasa pula disebut inspirasi merupakan "pemantik", titik awal hingga muncul gambaran dalam benak kita buat menjadikannya sebagai sebuah tulisan.
    Ide menulis itu (khususnya bagi saya) kebanyakan diperoleh dari tulisan juga. Ia bisa dari berita di media konvensional maupun online. Kerap saya menemukan ide itu ketika saya membaca media-media itu, buku-buku,  pun saat saya membaca karya-karya orang lain. Sepertinya saya sering menemukan ide semacam itu dari sebuah kata, kalimat, paragraf atau keseluruhan tulisan itu. Ide yang tentunya berbeda dengan isi/bangun wajah/sosok tulisan yang saya baca. Biasanya saya segera mencatatnya, bila gagasan itu muncul saat saya sedang membaca sebuah tulisan.
     Sering pula saya memodifikasi, mengembangkan ide-ide dari tulisan yang saya baca untuk menghindari plagiasi. Tapi lebih nyaman bila ide baru yang benar-benar lain dari tulisan yang saya baca itu muncul begitu saja. Ya, penulis sepertinya menebarkan, menanamkan "benih-benih" gagasan dalam tulisan hingga bertunas, berkembang, berbuah dan bagi pembacanya seperti "memetik buah" darinya. 
      Memang tidak selalu inspirasi menulis itu diperoleh dari sebuah tulisan. Ia bisa juga dari aktivitas kehidupan keseharian, bahkan saat merenung atau  dari mimpi sekalipun, tapi bagi saya kebanyakan ide itu saya dapat dari tulisan baik secara online maupun konvensional (Ari Hidayat) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar