Entri yang Diunggulkan

Di Sebuah Ranah

Saya menamainya   ranah   atau wilayah dalam arti seluas-luasnya di mana kebenaran dipersoalkan. Kebenaran dari yang mempersoalkan adalah k...

Sabtu, 21 Juli 2012

Pemimpin yang Adil


         Belasan abad yang lampau, pada masa kejayaan Islam di Spanyol, di pintu gerbang masuk Universitas Andalusia, tertulis kata-kata mutiara yaitu: sebuah negara yang baik ditunjang oleh 4 aspek. Keempat aspek itu adalah keadilan para pemimpin, kebijaksanaan kaum cendekiawan, keperkasaan orang-orang yang berani dan doa orang-orang jujur.
        Keadilan para pemimpin ditulis di muka, sebab pemimpin adalah faktor yang paling dominan dalam menentukan kebijakan sebuah negara. Apalagi, pemimpin yang adil selalu didambakan oleh setiap rakyat. Bukankah Allah SWT sendiri sangat mencintai pemimpin yang adil. Bahkan,  Alquran antara lain menggambarkan keadilan itu seperti dalam QS: 16: 90. Sayangnya, pemimpin acapkali mudah berkata, bahwa dirinya sudah memimpin dengan adil. Namun demikian, adilnya belum bisa dirasakan oleh rakyatnya.
        Dengan kata lain, orang lebih mudah mengatakan keadilan ketimbang melaksanakannya. Memang agak sulit untuk mendeskripsikan bagaimanakah pemimpin yang adil itu? Hanya rakyat sendiri yang bisa merasakan tentang keadilan para pemimpinnya. Sementara itu, sudah tidak terhitung orang yang menjadi korban dari pemimpin yang tidak adil. Termasuk di Tanah Air kita sendiri. Tidak sedikit pula orang yang harus kehilangan nyawanya saat memperjuangkan keadilan. Mereka mati menjadi martir (syuhada).
       Banyak pemikir  mengakui agak sulit untuk mendefinisikan keadilan. Aristoteles mencoba merumuskan keadilan sebagai kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak atau sedikit. Kedua ujung itu,  menyangkut dua orang atau benda. Penulis mencoba mendefinisikan keadilan adalah keadaan di mana rakyat sebagai objek kebijakan pemimpin sudah menerima bagiannya sesuai dengan porsi (takaran) yang harus mereka terima. Pengertian ini, untuk membedakan dengan paham komunis yakni sama rata, sama rasa.  Selain itu, keadilan pun merupakan harmonisasi antara menuntut hak dan melaksanakan kewajiban.
       Dalam konteks mutakhir di Kota Tasik yang sudah sukses menyelenggarakan pemilihan kepala daerah (pilkada) secara langsung ini, kita berharap pemimpin yang terpilih itu adalah seorang pemimpin yang adil. Adil pada bangsa dan negaranya, adil pada rakyat Tasik, adil pada lingkungan alam, adil pada keluarganya. Pemimpin seperti inilah yang kita butuhkan saat ini. Selamat datang walikota dan wakil walikota Kota Tasik 2012 – 2017. Selamat bertugas semoga bisa menjadi pemimpin yang adil sehingga tidak hanya dicintai oleh rakyatnya, tapi juga oleh Allah SWT ( Ari Hidayat )

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar