Kepada Kawan
Cukup sudah kau eja
masa lalumu beserta sekalian
daun-daun pahit
kehidupan yang kau kunyah,
boleh jadi obat
buatmu. Dan jalan-jalan berbatu
beserta kabut menghadang,
boleh jadi kau retas
dan dedah tanpa kau
sadari. Tak perlu kau mabuk
dalam sesal lalu. Kau punya mampu, berbuatlah sesuatu
2011
Surat yang Tertunda
Kembali mengenangmu
Sepi mencabik-cabik rindu
Pada tubuh waktu
Kerinduan pada kerling perjalanan
Menuju rumahmu
Kerlap-kerlip lampu malam dari jauh
Cahaya kunang-kunang di semak-semak
Ingin kutangkap semua itu
Ingin kudekap wangi
kembang
Yang dikirim angin
Tapi, pada detak jam
Yang menghunjam jantung sunyi hari
Kerinduan hanyalah jejak membeku
Yang tak tiba di tujuan itu
2011
Surat dari Pucuk Mimpi
Aku tak bermaksud
membuang-buang waktu untukmu
Aku hanya ingin
menyampaikan setangkai rindu
Yang tumbuh dari benih mimpi, terkadang mengoda
Hari-hari jagaku
untuk bertemu denganmu
2011
Pengubur Rindu
Kulihat ada yang mengubur rindu
Dalam hati
merenggang
Di jalan yang
melepaskan:
Kebersamaan
2010
Insomnia
Terkadang gelisah datang tak diundang
ia duduk seenaknya di
kedua bola mata
berselingkuh dengan
pikiran nakal untuk
membuat film tak karuan dalam ingatan
yang harus selalu
kutonton
membuat mataku sulit
terpejam
2009
Pemburu Kenangan
Saat senja turun, kabar
yang dibawa angin pun
tentang itu-itu saja.
Ingin kudengar cerita lain,
tapi kata-katamu serupa
satu wajah waktu itu saja
kupungut sejumput kata
lain dan ternyata ia
berjalan ke depan
2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar