Entri yang Diunggulkan

Di Sebuah Ranah

Saya menamainya   ranah   atau wilayah dalam arti seluas-luasnya di mana kebenaran dipersoalkan. Kebenaran dari yang mempersoalkan adalah k...

Kamis, 17 Mei 2012

Sungai di Kotaku, Riwayatmu Dulu




       Membuka kenangan saat lalu termasuk masa kanak-kanak boleh jadi banyak yang masih membekas dalam ingatan kita, termasuk tentang sungai. Saat duduk di bangku  Sekolah Dasar (SD) pada akhir 70-an, saya tinggal di Gang H Kartobi, Jl Citapen (kini Jl Tentara Pelajar), Kota Tasikmalaya. Di ujung gang ini  membetang Sungai Cimulu. Sebuah sungai tidak terlalu besar, tapi memberi kesan tersendiri bagi saya khususnya saat kecil dulu. Letak rumah orangtua yang tidak terlampau jauh dari Cimulu membuat saya akrab dengan sungai itu.
        Kesan itu terutama ketika waktu-waktu tertentu Cimulu disaatkeun. Tatkala saat, ketinggian air Cimulu menjadi di bawah lutut anak seusia saya (SD). Jadi, cukup dangkal juga dan warnanya yang tadinya kecoklatan menjadi bening, Hingga tampaklah bebetatuan kecil kehitaman di dasar sungai. Sebagai anak kecil saya bersama teman-teman kerap turun menyusuri sungai untuk mengambil ikan dengan sair bongkok.  Betapa gembiranya kami kalau melihat ikan-ikan seperti mujair, lele, betok, benteur, dan nilem,  dengan ukuran lumayan besar.         Dan kami pun menangkapnya dengan sair bongkok. Ikan-ikan yang berhasil kami tangkap dimasukkan ke dalam kantong plastik yang sebelumnya telah diisi dulu dengan  air.
      “Perburuan” kami itu terkadang dari Jl Citapen hingga ke dekat dam (Bendungan) belakang RSU Tasikmalaya, juga menyusuri ke  sebelah Utara menlewati bawah jembatan beton  Jl Sutisna Senjaya hingga seberang Sekolah Teknik (ST)/ kini SMPN 10 Tasikmalaya.
       Tentang ikan-ikan sungai itu dulu saya ingat  cukup banyak berkeliaran ikan-ikan kecil di air semacam ikan seribu (endol/burayak), jungjulung (ikan kecil yang dimulutnya ada sejenis moncong mirip jarum), dan  seperti ikan seribu tapi di atas kepalanya ada bintik putih (saya lupa ketika itu kami menyebut dengan apa jenis ikan itu). Tak jarang saya menyaksikan anak-anak ikan mujair bergerombol berkeliaran di Cimulu yang airnya bening ketika disaatkeun itu.
       Sebenarnya, di benak saya yang duduk di bangku SD tak ada niat menagkap ikan di sungai untuk dikonsumsi. Saya sekadar bermain sambil menagkap ikan. Sehingga, ikan-ikan hasil tangkapan saya pun sesampainya di rumah dimasukkan ke bak mandi atau begitu saja di simpan di ember (Ari Hidayat)

      Sungai Cimulu           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar