Membuka kenangan saat lalu termasuk masa kanak-kanak boleh jadi
banyak yang masih membekas dalam ingatan kita, termasuk tentang sungai.
Saat duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) pada akhir 70-an, saya tinggal
di Gang H Kartobi, Jl Citapen (kini Jl Tentara Pelajar), Kota
Tasikmalaya. Di ujung gang ini membetang Sungai Cimulu. Sebuah sungai
tidak terlalu besar, tapi memberi kesan tersendiri bagi saya khususnya
saat kecil dulu. Letak rumah orangtua yang tidak terlampau jauh dari
Cimulu membuat saya akrab dengan sungai itu.
Kesan itu terutama ketika waktu-waktu tertentu Cimulu disaatkeun. Tatkala saat,
ketinggian air Cimulu menjadi di bawah lutut anak seusia saya (SD).
Jadi, cukup dangkal juga dan warnanya yang tadinya kecoklatan menjadi
bening, Hingga tampaklah bebetatuan kecil kehitaman di dasar sungai.
Sebagai anak kecil saya bersama teman-teman kerap turun menyusuri sungai
untuk mengambil ikan dengan sair bongkok. Betapa gembiranya kami kalau melihat ikan-ikan seperti mujair, lele, betok, benteur, dan nilem, dengan ukuran lumayan besar. Dan kami pun menangkapnya dengan sair bongkok. Ikan-ikan yang berhasil kami tangkap dimasukkan ke dalam kantong plastik yang sebelumnya telah diisi dulu dengan air.
“Perburuan” kami itu terkadang dari Jl Citapen hingga ke dekat dam
(Bendungan) belakang RSU Tasikmalaya, juga menyusuri ke sebelah Utara
menlewati bawah jembatan beton Jl Sutisna Senjaya hingga seberang
Sekolah Teknik (ST)/ kini SMPN 10 Tasikmalaya.
Tentang ikan-ikan sungai itu dulu saya ingat cukup banyak berkeliaran ikan-ikan kecil di air semacam ikan seribu (endol/burayak), jungjulung
(ikan kecil yang dimulutnya ada sejenis moncong mirip jarum), dan
seperti ikan seribu tapi di atas kepalanya ada bintik putih (saya lupa
ketika itu kami menyebut dengan apa jenis ikan itu). Tak jarang saya
menyaksikan anak-anak ikan mujair bergerombol berkeliaran di Cimulu yang
airnya bening ketika disaatkeun itu.
Sebenarnya,
di benak saya yang duduk di bangku SD tak ada niat menagkap ikan di
sungai untuk dikonsumsi. Saya sekadar bermain sambil menagkap ikan.
Sehingga, ikan-ikan hasil tangkapan saya pun sesampainya di rumah
dimasukkan ke bak mandi atau begitu saja di simpan di ember (Ari Hidayat)
Sungai Cimulu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar